PENGERTIAN DAN CONTOH DARI SINONIM, ANTONIM, HOMONIM, HOMOFON, HOMOGRAF, POLISEMI, DENOTASI, KONOTASI
Homonim berasal dari kata homo berarti sama dan nym berarti nama.
Berarti homonim adalah kata yang penamaan dan pengucapannya sama tetapi artinya
berbeda.
Contoh:
* Saya bisa membeli rumah. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
* Pamanku terkena bisa ular yang mematikan. (bisa artinya racun makna denotasi)
Contoh lainnya yang bersifat homonim :
* rapat (berdempet-dempetan) – rapat (meeting)
* beruang (hewan) – beruang (punya uang)
Homofon terdiri atas kata homo yang berarti sama dan foni (phone) berarti bunyi atau suara. Berarti homofon adalah kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi maksud dan juga tulisan.
Perkataan-perkataan yang homofon mungkin dieja dengan serupa atau berbeda, contoh :
* Massa telah berkumpul di depan Istana Negara. (massa/masyarakat)
* Hidupnya senang sepanjang masa. ( masa/waktu)
Perkataan-perkataan diatas adalah serupa dari segi sebutan tetapi mempunyai arti yang berbeda, atau merujuk kepada perkara yang tidak sama. Homofon merupakan sejenis homonim, meskipun kadang-kala homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai ejaan yang sama tetapi arti yang berlainan. Istilah ini juga digunakan untuk unit-unit yang lebih singkat daripada perkataan, seperti huruf atau beberapa huruf yang disebut sama dengan huruf lain atau kumpulan huruf yang lain. Homofon adalah istilah yang berlawanan dengan homograf.
Homograf terdiri atas kata homo berarti sama dan graf (graph) berarti tulisan. Jadi homograf adalah kata yg sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya. Contoh homograf antara lain adalah :
* Buah apel ini enak sekali. (apel maksudnya buah)
* Anak-anak telah apel di lapangan tadi pagi. (apel maksudnya kumpul)
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Contoh :
* Husni mempunyai hubungan darah dengan Hasan.
* Tubuhnya berlumuran darah akibat terjatuh dari sepeda motor.
Perhatikan kata darah pada kalimat pertama yang berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat kedua berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi).
Antonim (dari bahasa Yunani anti ("lawan") dan onoma ("nama") adalah sebuah istilah linguistic
yang merujuk pada pasangan kata yang berlawanan artinya (lawan kata). Contoh :
* panas x dingin.
* gelap x terang
Jenis-Jenis Antonim :
A. Antonim Kembar
B. Antonim Majemuk
C. Antonim Gradual
A) Antonim Kembar, Kata-kata yang berlawanan makna, terbatas hanya dua unsur saja.
Contoh :
- perjaka x gadis
- jantan x betina
- jauh x dekat
B) Antonim Majemuk, Perlawan makna dengan beberapa kata.
Contoh :
- merah x tidak merah ( seperti : putih, hijau, biru )
C) Antonim Gradual, Perlawanan dengan tingkatan makna.
Contoh :
- gemuk x agak gemuk
- gemuk x kurang gemuk
- gemuk x tidak gemuk
Sinonim berasal dari bahasa Yunani Kuno “Syn” > berarti dengan dan “Onoma” > berarti nama. Jadi sinonim adalah kata yang berbeda namun memiliki arti yang mirip atau sama. Dalam kalimat tertentu, suatu kata mungkin dapat digunakan, tetapi dalam kalimat lain tidak dapat .
Contoh-comtoh sinonim :
* Pengalamannya sangat...
a.Pahit
b.Getir
* Obat itu sangat...
a.Pahit
b.Getir
< Pada kalimat pertama kata pahit dan getir dapat dipertukarkan, sedangkan pada kalimat kedua tidak dapat dipertukarkan >
* binatang = fauna
* bohong = dusta
* haus = dahaga
* pakaian = baju
* bertemu = berjumpa
Contoh:
* Saya bisa membeli rumah. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
* Pamanku terkena bisa ular yang mematikan. (bisa artinya racun makna denotasi)
Contoh lainnya yang bersifat homonim :
* rapat (berdempet-dempetan) – rapat (meeting)
* beruang (hewan) – beruang (punya uang)
Homofon terdiri atas kata homo yang berarti sama dan foni (phone) berarti bunyi atau suara. Berarti homofon adalah kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi maksud dan juga tulisan.
Perkataan-perkataan yang homofon mungkin dieja dengan serupa atau berbeda, contoh :
* Massa telah berkumpul di depan Istana Negara. (massa/masyarakat)
* Hidupnya senang sepanjang masa. ( masa/waktu)
Perkataan-perkataan diatas adalah serupa dari segi sebutan tetapi mempunyai arti yang berbeda, atau merujuk kepada perkara yang tidak sama. Homofon merupakan sejenis homonim, meskipun kadang-kala homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai ejaan yang sama tetapi arti yang berlainan. Istilah ini juga digunakan untuk unit-unit yang lebih singkat daripada perkataan, seperti huruf atau beberapa huruf yang disebut sama dengan huruf lain atau kumpulan huruf yang lain. Homofon adalah istilah yang berlawanan dengan homograf.
Homograf terdiri atas kata homo berarti sama dan graf (graph) berarti tulisan. Jadi homograf adalah kata yg sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya. Contoh homograf antara lain adalah :
* Buah apel ini enak sekali. (apel maksudnya buah)
* Anak-anak telah apel di lapangan tadi pagi. (apel maksudnya kumpul)
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Contoh :
* Husni mempunyai hubungan darah dengan Hasan.
* Tubuhnya berlumuran darah akibat terjatuh dari sepeda motor.
Perhatikan kata darah pada kalimat pertama yang berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat kedua berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi).
Antonim (dari bahasa Yunani anti ("lawan") dan onoma ("nama") adalah sebuah istilah linguistic
yang merujuk pada pasangan kata yang berlawanan artinya (lawan kata). Contoh :
* panas x dingin.
* gelap x terang
Jenis-Jenis Antonim :
A. Antonim Kembar
B. Antonim Majemuk
C. Antonim Gradual
A) Antonim Kembar, Kata-kata yang berlawanan makna, terbatas hanya dua unsur saja.
Contoh :
- perjaka x gadis
- jantan x betina
- jauh x dekat
B) Antonim Majemuk, Perlawan makna dengan beberapa kata.
Contoh :
- merah x tidak merah ( seperti : putih, hijau, biru )
C) Antonim Gradual, Perlawanan dengan tingkatan makna.
Contoh :
- gemuk x agak gemuk
- gemuk x kurang gemuk
- gemuk x tidak gemuk
Sinonim berasal dari bahasa Yunani Kuno “Syn” > berarti dengan dan “Onoma” > berarti nama. Jadi sinonim adalah kata yang berbeda namun memiliki arti yang mirip atau sama. Dalam kalimat tertentu, suatu kata mungkin dapat digunakan, tetapi dalam kalimat lain tidak dapat .
Contoh-comtoh sinonim :
* Pengalamannya sangat...
a.Pahit
b.Getir
* Obat itu sangat...
a.Pahit
b.Getir
< Pada kalimat pertama kata pahit dan getir dapat dipertukarkan, sedangkan pada kalimat kedua tidak dapat dipertukarkan >
* binatang = fauna
* bohong = dusta
* haus = dahaga
* pakaian = baju
* bertemu = berjumpa
A. Makna Denotasi
Makna Denotasi merupakan
makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai
dengan makna kamus.
Contoh
:
· Adik makan nasi.
Makan artinya
memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
· Adik minum susu setiap pagi supaya sehat
Makna
denotasinnya adalah kata Minum
· Harga kambing
hitam itu sangat mahal
Makna denotasinya adalah
kambing yang berwarna hitam
B. Makna Konotasi
Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk
pada hal yang lain. Makna konotasi adalah makna kiasan.
1. Dalam
peristiwa itu, dia dijadikan kambing hitam. (kambing hitam bermakna orang yang
dipersalahkan)
2. Anak
itu berangkat besar ketika ayahnya pergi ke Jepang. ( berangkat bermakna
beranjak atau mulai menjadi )
3. Bunga
desa itu sudah menjadi karyawan bank.(Kata “bunga desa” bermakna sesuatu yang
dianggap cantik)
Berikut adalah contoh-contoh kata yang bermakna denotasi dan
konotasi
1) meluap
denotasi : Banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap tak mampu dikendalikan oleh
1) meluap
denotasi : Banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap tak mampu dikendalikan oleh
tanggul
yang ada disekitanya.
konotasi : Kemarahan Pak Budi makin hari tambah meluap karena masalah yang diperbantahkan itu tidak pernah
konotasi : Kemarahan Pak Budi makin hari tambah meluap karena masalah yang diperbantahkan itu tidak pernah
menemukan
titik permasalahannya.
2) penuh
denotasi : Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman
2) penuh
denotasi : Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman
penduduk.
konotasi : Pekerjaan itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab.
3) naik
denotasi : Pak Halim pergi ke Makassar dengan naik mobil pribadi.
konotasi : Naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen.
4) tumbuh
denotasi : Pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah Pak Ilham memiliki buah yang besar-besar.
konotasi : Kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya sistem pemerintahan ke era reformasi.
5) atas
denotasi : Di atas pohon yang rindang itu ada terdapat beberapa sarang burung hantu.
konotasi : Irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna
6) kendali
denotasi : Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada, sebab kendali dalam kapal
konotasi : Pekerjaan itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab.
3) naik
denotasi : Pak Halim pergi ke Makassar dengan naik mobil pribadi.
konotasi : Naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen.
4) tumbuh
denotasi : Pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah Pak Ilham memiliki buah yang besar-besar.
konotasi : Kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya sistem pemerintahan ke era reformasi.
5) atas
denotasi : Di atas pohon yang rindang itu ada terdapat beberapa sarang burung hantu.
konotasi : Irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna
6) kendali
denotasi : Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada, sebab kendali dalam kapal
sedang
mengalami gangguan.
konotasi : Peristiwa itu terjadi saat dirinya telah kehilangan kendali.(kontrol)
7) panas
denotasi : Permukaan kulit pada anak itu lecet akibat tersiram air panas.
konotasi : Suhu dalam ruangan itu semakin panas ketika peserta diskusi dalm ruangan itu saling beradu argumen.
konotasi : Peristiwa itu terjadi saat dirinya telah kehilangan kendali.(kontrol)
7) panas
denotasi : Permukaan kulit pada anak itu lecet akibat tersiram air panas.
konotasi : Suhu dalam ruangan itu semakin panas ketika peserta diskusi dalm ruangan itu saling beradu argumen.
(panas=ketegangan)
8) hancur
denotasi : Mainan anak pak lurah hancur terinjak mobil.
konotasi : Semua perkataannya kedengaran hancur akibat terbawa emosi .(hancur= tidak masuk akal).
9) arus
denotasi : Adik terseret arus yang sangat deras saat menyeberang sebuah sungai di tepi rumahnya.
konotasi : Arus balik pada lebaran tahun depan diprediksikan akan lebih banyak dibandingkan tahun kemarin.
denotasi : Mainan anak pak lurah hancur terinjak mobil.
konotasi : Semua perkataannya kedengaran hancur akibat terbawa emosi .(hancur= tidak masuk akal).
9) arus
denotasi : Adik terseret arus yang sangat deras saat menyeberang sebuah sungai di tepi rumahnya.
konotasi : Arus balik pada lebaran tahun depan diprediksikan akan lebih banyak dibandingkan tahun kemarin.
(arus=sistem)
10) hangus
denotasi : Bau hangus itu dihasilkan dari pembakaran sisa-sisa plastik dan kertas yang ada di tepi jalan itu.
konotasi : Semua dana yang dianggarkan telah hangus akibat program kerja yang tidak tertata dengan rapi.
10) hangus
denotasi : Bau hangus itu dihasilkan dari pembakaran sisa-sisa plastik dan kertas yang ada di tepi jalan itu.
konotasi : Semua dana yang dianggarkan telah hangus akibat program kerja yang tidak tertata dengan rapi.
(hangus=ludes)
C. Makna Idiomatik (Ungkapan)
Ungkapan adalah gabungan dua kata
atau lebih yang maknanya tidak dapat diturunkan dari makna kata-kata yang
membentuknya, seperti buah mulut, mata hati, jantung hati, dan sebagainya. Secara umum ungkapan berarti gabungan kata yang memberi
arti khusus atau kata-kata yang
dipakai dengan arti lain dari arti yang sebenarnya.
Ungkapan dapat juga
diartikan makna leksikal yang dibangun dari beberapa kata, yang tidak
dapat dijelaskan lagi lewat makna kata-kata pembentuknya.
Contoh ungkapan dan artinya:
a. Buah bibir = bahan pembicaraan
a. Buah bibir = bahan pembicaraan
Akibat
peristiwa kemarin, ia menjadi buah bibir di desanya.
b. Berhati baja = berpendirian teguh
b. Berhati baja = berpendirian teguh
Walaupun
banyak rintangan yang menghadang,Arman tetap berhati baja menyelesaikan
permasalahannya
Sendiri.
c. Buah hati = anak kesayangan
c. Buah hati = anak kesayangan
Dimas
adalah buah hati Pak Agus yang selalu dimanja.
d. Banting tulang = kerja
keras
(Buat contoh kalimat)
e. Gulung tikar = bangkrut
(Buat contoh kalimat)
e. Gulung tikar = bangkrut
(Buat contoh kalimat)
f. Angkat kaki = pergi
(Buat contoh kalimat)
(Buat contoh kalimat)
g. Naik pitam = marah
(Buat contoh kalimat)
(Buat contoh kalimat)
i. Angkat tangan = menyerah
(Buat contoh kalimat)
(Buat contoh kalimat)
j. Meja hijau = pengadilan
(Buat contoh kalimat)
(Buat contoh kalimat)
k. Buah tangan = oleh-oleh
(Buat contoh kalimat)
(Buat contoh kalimat)
l. Kutu buku = orang yang suka baca buku
(Buat contoh kalimat)
(Buat contoh kalimat)
m. kepala dingin = tenang
No comments:
Post a Comment