Selasa, 29 April 2014
Ground Zero
Penulis: Chandra Widayanthi dkk.
Editor: RN
Penerbit: de Teens (Diva Press)
Tahun: Maret 2014
Hlm: 315
ISBN: 9786022791294
Harga: IDR 45000
Rating: 3/5
Sinopsis:
GROUND ZERO:
Sudah bukan rahasia lagi kalau saya paling takut sama yang namanya
horor, makanya saya jarang baca apalagi review buku horor. Buku horor
terakhir yang saya review adalah Penunggu Puncak Ancala yang juga kumpulan cerita horor kisah nyata dari para pendaki gunung.
Namun buku Ground Zero ini merupakan kumpulan cerpen fiksi hasil dari
karya-karya para peserta Lomba #HororKotaNusantara ini memang
luar biasa. Saya benar-benar diajak menikmati kisah horor yang ada di
tiap kota di seluruh Indonesia. Kita diajak jalan-jalan mulai dari
Jakarta, Sulawesi, Kepulauan Riau, Wonosobo, Surabaya, dll. Komplit.
Cerita dibuka oleh Redy Kuswanto dengan cerpen "Hantu di Ambarukmo
Plaza". Pandainya Redy menulis saya serasa sedang nonton film horor yang
penuh dengan penampakan hantu-hantu di tiap sudut pemeran utamanya
berlari. Makasih ya, Mas Redy. Setelah baca cerita pembuka Anda saya
langsung kehilangan minat untuk mampir ke 21 Amplaz untuk jangka waktu
yang lama.
Kemudian beruntun cerpen "Malam di Rumah Sakit Kartika" oleh Jihan Nur
Pratiwi, "Onggo Inggi" oleh Laras Wati, "Pasar Bubrah" oleh Melati P.
Putri, dan "Jembatan Merah Tak Berdarah" oleh Rufin Dhi saya lahap di
malam yang sama. Kalian sukses bikin saya langsung tutup bukunya dan
mogok baca seminggu penuh, thanks to you lah pokoknya. I can't even
sleep that night. Huuhuuu... *nangis dipojokan* *emang cemen*
"Kamu tahu? Kamar ini dipesan oleh Pak Soekarno untuk diberikan kepada sang Ratu untuk menghormatinya. Waktu terjadi kebakaran hebat tahun 1993, tidak satu pun dari perabot kamar ini terbakar. Memang dindingnya saja yang merasakan imbas panas api, tapi, percayalah, tidak ada yang terbakar! Kamar ini lolos dari kebakaran yang meludeskan seluruh bangunan hotel!""Hebat," kata Tina, bergidik. "Maksudku, itu memang hebat. Kamar 327, Hotel Inna Grand Bali Beach, satu-satunya kamar yang selamat dari kebakaran hebat. Aku merasa seperti sedang wisata mistis ketimbang studi wisata. Bukankah tujuan jurusan kita ke sini untuk belajar table manner? Bukan wisata mistis." ~p.219
Cuplikan di atas berlokasi di Hotel Grand Bali Beach. Saya sendiri sudah
pernah mendengar soal kamar Ratu Pantai Selatan yang hebatnya selamat
dari kebakaran, senang juga akhirnya membaca fiksinya meskipun jujur
tidak terlalu seram. Bisa dibaca di "Sanur, 327" oleh Mertha Sanjaya.
Cerpen-cerpen diatas adalah cerpen yang paling menarik menurut saya.
Ditambah "Perjalanan Malam" oleh Franskin Shole. "Rumah Kos 666" oleh
Agustin Sudjono dan "Jarum Gantung" oleh Rizky Siregar karena selain
cara penulisannya yang luwes dan plot yang rapi, ceritanya memang
beneran lumayan serem. Yang paling saya suka adalah cerpen Jembatan
"Merah" Tak Berdarah oleh
Rufin Dhi yang bikin saya degdegan ketar-ketir tapi ketagihan bacanya.
Sinopsis Novel Hafalan Salat Delisa
Kategori :
Novel Indonesia,
Tere Liye
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Tahun Pertama Terbit: 2007
Jumlah Halaman: 248
Penerbit: Republika
Tahun Pertama Terbit: 2007
Jumlah Halaman: 248
Novel manis yang satu ini mengangkat kisah seorang bocah perempuan bermata hijau telaga yang baru berusia 6 tahun. Gadis cilik tersebut bernama Delisa. Ia merupakan anak bungsu di dalam keluarganya. Adapun kakak-kakan Delisa adalah Cut Fatimah, Cut Zahra dan juga Cut Aisyah. Keluarga Delisa berdomisili di Lhok Nga. Delisa dan saudara-saudaranya hanya tinggal bersama Ummi, sebab sang Abi bekerja sebagai mekanik kapal yang berbulan-bulan ikut di kapal yang berlayar.
Meski merindu, tetapi Delisa tetap menjalani hari-hari mereka tanpa sang Abi. Suatu hari Delisa mendapat tugas dari sekolahnya. Tugas tersebut adalah menghafal bacaan salat. Delisa giat sekali menghapas bacaan-bacaan tersebut. Terlebih ummi menjanjikan ia hadiah jika Delisa berhasil menghafal baccan tersebut. Hadiah yang membuat Delisa semangat adalah kalung emas yang dijual di toko Ko Acan. Ko Acan sendiri merupakan sahabat Abi Delisa.
Sinopsis Novel Surat Dahlan
Kategori :
Khrisna Pabichara,
Novel Indonesia,
Trilogy Buku Dahlan Iskan
Penerbit: Noura Books (PT Mizan Publika)
Tahun Pertama Terbit: 2013
Jumlah Halaman: 378
Bagi
setiap perantau sepertiku, rindu adalah hantu yang paling menakutkan.
Tak ada yang tahu bagaimana ia mendatangiku setiap waktu.… begitu
menyiksa, menggeretakkan tulang-tulang ketabahan.
Kalimat indah di atas merupakan penggalan perasaan Dahlan muda yang merindu keluarga di tengah perantauannya di Samarinda, Kalimantan. Dahlan memang melanjutkan kuliahnya di kota tersebut. Ia ingin membahagiakan Ayahnya juga menganggupi keinginan Aisa agar mereka kelak bertemu setelah berhasil meraih gelar sarjana. Dahlan menlanjutkan kuliah di PTAI Samarinda. Sebuah tempat yang tadinya ia anggap akan mengisi pengetahuan ke kepalanya. Tapi harapan Dahlan jauh meleset. Ia merasa apa yang diajarkan di kampusnya hanya sekedar teori. Karena sering merasa bosan, ia kemudian lebih sering meninggalkan kelas dan memilih pergi ke ruangan Pelajar Islam Indonesia (PII). Ia memang sangat aktif di organisasi tersebut.
Sinopsis Novel Ranah 3 Warna
Kategori :
A. Fuadi,
Negeri 5 Menara,
Triologi Negeri 5 Menara
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Pertama Terbit: 2011
Jumlah Halaman: 473
Novel satu ini merupakan rangkaian
kedua seri Triologi Negeri 5 Menara. Jadi praktis tokoh utama pada kisah
ini masih sama dengan di buku pertamanya yakni, Negeri 5 Menara.
Hanya saja, kisah yang ada di dalam bagian kedua ini lebih fokus pada
kehidupan dan konflik yang dialami si Alif. Dikisahkan, ia baru saja
tamat bersekolah dari Pondok Madani. Selepas dari pesantren, Alif
dilingkupi banyak cita-cita, salah satunya adalah melanjutkan pendidikan
di bidang teknologi, suskses seperti Pak Habibie dan kemudian hijrah ke
Amerika Serikat. Namun keinginan Alif tersebut tiba-tiba dijegal fakta
bahwa ia tak memiliki ijazah. Memang pada saat itu, pondok pesantren
belum berwewenang untuk menerbitkan ijazah layaknya sekolah yang
disubsidi pemerintah. Tapi hal tersebut tidak menggoyahkan cita-cita
Alif. Ia kemudian berhasil memperoleh ijazah dengan mengikuti ujian
penyetaraan.
Selanjutnya, Alif kemudian ikut ujian UMPTN dan berhasil kuliah di Bandung. Tepatnya di jurusan Hubungan Internasional. Meski tidak berhasil masuk ke ITB, tapi bagi Alif tak mengapa. Ia tetap menjalani kuliahnya dengan sungguh-sungguh. Meski ia sering mengalami masalah seperti keuangan dan semacamnya. Awalnya Alif hampir menyerah, hanya saja ia kembali teringat mantra “man shabara zhafira” yang artinya, siapa yang bersabar akan beruntung. Ia memilih unutk berjuang dan bersabar.
Selanjutnya, Alif kemudian ikut ujian UMPTN dan berhasil kuliah di Bandung. Tepatnya di jurusan Hubungan Internasional. Meski tidak berhasil masuk ke ITB, tapi bagi Alif tak mengapa. Ia tetap menjalani kuliahnya dengan sungguh-sungguh. Meski ia sering mengalami masalah seperti keuangan dan semacamnya. Awalnya Alif hampir menyerah, hanya saja ia kembali teringat mantra “man shabara zhafira” yang artinya, siapa yang bersabar akan beruntung. Ia memilih unutk berjuang dan bersabar.
Sinopsis Novel Kasih Antara Kita
Kategori :
Novel Malaysia
Penerbit: Alaf21
Tahun Pertama Terbit: 2006
Jumlah Halaman: 528
Novel yang satu ini termasuk karya fiksi yang populer di Malaysia. Novel ini berkisah seputar lika-liku kehidupan cinta seorang wanita bernama Emelda. Ia menikah dengan seorang pria bernama Aril Fatah. Pernikahan ini tidak didasarkan cinta melainkan sebuah keterpaksaan. Emelda terpaksa mengakui anak kembar kakaknya bernama Emira. Emira ini dihamili oleh Aril Fatah. Hanya saja ia kemudian meninggalkan Emira menanggung malu sendiri. Atas kejadian tersebut, Emira terguncang jiwanya, sakit dan sekarat. Atas paksaan beberapa orang, akhirnya Emelda memustuskan untuk mananggung malu Emira dengan mengakui anak kembar kakaknya sebagai anaknya. Kedua anak kembar tersebut bernama Atiea dan Dania. 8 Tahun sesudahnya, Aril Fatah kembali dan berpikir bahwa Emelda lah perempuan yang ia tiduri bertahun-tahun silam. Ia kemudian memaksa Emelda untuk menikah.
bagus
ReplyDeletethx,makasih sudah berkunjung :)
ReplyDelete